Kamis, 22 Juli 2010

SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN PADA NEONATUS

Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dispnea, frekuensi pernafasan yang lebih dari 60 kali per menit ,adanya sianosis, adanya rintihan bayi saat ekspirasi serta adanya retraksi suprasternal,interkostal,epigastrium saat inspirasi.Penyakit ini merupakan penyakit membrane hialin,dimana terjadi perubahan atau kurangnya komponen surfaktan pulmoner komponen ini merupakan suatu zat aktif pada alveoli yang dapat mencegah kolapnya paru.

Fungsi surfaktan itu sendiri adalah merendahkan tegangan permukaan alveolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara pada akhir ekspirasi. Penyakit ini terjadi pada bayi mengingat produksi surfaktan yang kurang . Pada penyakit ini kemampuan paru untuk mempertahankan stabilitas menjadi terganggu dan alveolus akan kembali kolaps pada setiap akhir ekspirasi dan pada pernafasan selanjutnya dibutuhkan tekanan negative intra thorak yang lebih besar dengan cara inspirasi yang lebih kuat . Keadaan kolapsnya paru dapat menyebabkan gangguan pentilasi yang akan menyebabkan hipoksia dan asidosis.

Gangguan pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi oleh beberapa sebab,apabila gangguan pernapasan tersebut disertai dengan tanda-tanda hipoksia (kekurangan oksigen),maka proknosisnya buruk dan merupakan penyebab kematian bayi baru lahir. Kalau seandainya bayi selamat dan tetap hidup akan beresiko tinggi dan terjadi kelainan neorologis dikemudian hari.

PENYEBAB GANGGUAN PERNAFASAN

a. penyakit parenkim paru-paru, misalnya penyakit membran hialin atelektatis

b. kelainan perkembangan organ misalnya agenesis paru – paru ,hemia diafragmatika

c. obstruksi jalan nafas , misalnya trakeomalasia , makrolasia .

PENILAIAN

Tanda – tanda gangguan pernafasan pada bayi baru lahir dapat diketahui dengan cara menghitung frekuensi pernafasan dan melihat tarikan dinding iga serta warna kulit bayi.

CIRI – CIRI BAYI YANG MENGALAMI GANGGUAN PERNAFASAN

1. Nafas bayi berhenti lebih 20 detik

2. Bayi dengan sianosis sentral ( biru pada lidah dan bibir )

3. Frekuensi nafas bayi kurang 30 kali / menit

4. Frekuensi nafas bayi lebih 60 kali /menit , mungkin menunjukan tanda tambahan gangguan nafas.

PENATALAKSANAAN

Tindakan Yang Harus Dilakukan Pada Bayi Yang Mengalami Gangguan Pernafasan Antara Lain:

1. Beri oksigen dengan kecepatan sedang

2. Jika bayi menglami apnea :

· Bayi dirangsang dengan mengusap dada atau punggung bayi

· Bila bayi tidak mulai bernafas atau mengalami sianosis sentral , nafas megap – megap atau bunyi jantung menetap kurang dari 100 kali /menit,lakukan resusitasi dengan memakai balon dan sungkup.

3. Kaji ulang temuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik

4. Periksa kadar glukosa darah.Bila kadar glukosa kurang dari 40 mg, tangani sebagai hipoglikemia .

5. Berikan perawatan selanjutnya dan tentukan gangguan nafas berat manejemen spesifik menurut jenis gangguan nafasnya

6. Tentukan apakah gangguan nafas berat,sedang atau ringan

Cara mencegah terjadinya gangguan pernafasan:

Jadi untuk mencegah terjadinya ganguan pernapasan Segera lakukan resusitasi pada bayi baru lahir, apabila bayi :

- tidak bernapas sama sekali / bernapas dengan megap-megap

- bernapas kurang dari 20 kali per menit

KLASIFIKASI GANGGUAN PERNAFASAN

a. Gangguan nafas berat

Dikatakan gangguan nafas berat adalah

Ø Frekuensi nafas lebih dari 60x permenit dengan sianosis sentral dan tarikan dinding dada atau marintih saat ekspirasi

b. Gangguan nafas sedang

Dikatakan gangguan nafas sedang apabila

Ø Frekuensi nafas 60 – 90x permenit dengan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi tetapi tanpa sianosis sentral

c. Gangguan nafas ringan

Dikatakan gangguan nafas ringan adalah

Ø Frekuensi nafas 60 -90x permenit tanpa tarikan dinding dada tanpa merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.

DAFTAR PUSTAKA

Kosim Soleh, dkk. 2005. Buku Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Perawat, Bidan di Rumah Sakit Rujukan Dasar. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Sjabana Dripa. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Raya : Jakarta.

1 komentar: